Jumat, 15 Maret 2013

Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia


    Proses pembentukan bumi :
        Zaman arkhaikum : Belum ada kehidupan disebabkan bumi masih panas & merupakan bola gas panas yang berputar pada porosnya
        Zaman paleozoikum :
            Zaman ketika terdapat kehidupan makhluk pertama di bumi
            Disebut juga zaman primer (karena untuk pertama kalinya ada kehidupan)
            Terbagi menjadi beberapa tahap kehidupan :
                Cambrium : Kehidupan amat primitif seperti kerang dan ubur-ubur
                Silur : Hewan bertulang belakang seperti ikan
                Devon : Binatang jenis amfibi tertua
                Carbon : Binatang merayap jenis reptil
                Perm : Hewan darat, ikan air tawar dan amfibi
        Zaman mesozoikum :
            Zaman sekunder (zaman hidup kedua), disebut juga zaman reptil sebab muncul reptil besar seperti dinosaurus dan atlantosaurus
            Terbagi menjadi 3 :
                Trias : Ikan, amfibi dan reptil
                Jura : Reptil dan sebangsa katak
                Calcium : Burung pertama dan tumbuhan berbunga
            Ikan di darat mengalami evolusi, siripnya menjadi kaki yang kuat, ekornya tumbuh semakin panjang, kepalanya yang semakin keras dan besar. Inilah yang kita kenal dengan nama dinosaurus, brontosaurus dan atlantosaurus
            Dinosaurus pemakan tumbuhan kecuali Tyranosaurus
            Brontosaurus besarnya 10x gajah
            Reptil terbang seperti Pteranodon
        Zaman neozoikum :
            Zaman bumi baru (bumi sudah terbentuk sepenuhnya)
            Terbagi menjadi :
                Zaman tertier : Zaman hidup ketiga, makhluh hidup berupa binatang menyusui sejenis monyet & kera, reptil raksasa mulai lenyap, dan pada akhir zaman ini sudah ada jenis kera-manusia. Zaman ini ditandai dengan munculnya tenaga endogen yang dahsyat sehingga mematahkan kulit bumi
                Zaman kuarter : Zaman hidup keempat, mulai muncul kehidupan manusia. Dibedakan menjadi :
                    Zaman pleistosen (Diluvium) : Terjadi penurunan suhu drastis dan memunculkan zaman es (zaman glasial)
                    Zaman holosen (Aluvium) : Zaman lahirnya jenis Homo Sapiens, yaitu jenis manusia seperti manusia sekarang


    Jenis-jenis manusia purba :
        Meganthropus paleojavanicus : Ditemukan di Sangiran oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941. Cirinya :
            Memiliki tulang pipi yang tebal
            Memiliki otot rahang yang kuat
            Tidak memiliki dagu
            Memiliki tonjolan belakang yang tajam
            Memiliki tulang kening yang menonjol
            Memiliki perawakan tegap
            Memakan tumbuh-tumbuhan
            Hidup berkelompok dan berpindah-pindah
        Pithecanthropus : Manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil, Perning (Mojokerto), Sangiran, dan kedungbrubus, Cirinya :
            Memiliki rahang bawah yang kuat
            Memiliki tulang pipi yang tebal
            Keningnya menonjol
            Tulang belakang menonjol dan tajam
            Tidak berdagu
            Perawakan tegap, mempunyai tempat pelekatan oto tengkuk yang besar & kuat
            Memakan jenis tumbuhan
        Beberapa jenis pithecanthropus :
            Pithecantropus erectus (manusia kera berjalan tegak) : Ditemukan oleh E. Dubois di Kedungbrubus & Trinil. Memiliki ciri :
                Berjalan tegak
                Volume otaknya melebihi 900cc
                Berbadan tegak dengan alat pengunyah yang kuat
                Tinggi badannya sekitar 165-170 cm
                Berat badannya sekitar 100 kg
                Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah
            Pithecantropus robustus (manusia kera berahang besar) : Ditemukan di Sangiran oleh Weidenreich. Van Koeningswald menyebutnya pithecanthropus mojokertensis
            Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan) : Ditemukan oleh Von Koeningswald di Sangiran
            Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari solo) : Ditemukan oleh Von Koeningswald, Oppenoorth, dan Ter Haar di Ngandong
        Homo : Artinya manusia. Merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Ciri :
            Berat badan kira-kira 30-150 kg
            Volume otaknya lebih dari 1350 cc
            Alatnya dari batu dan tulang
            Berjalan tegak
            Muka & hidung lebar
            Mulut masih menonjol
        Jenis homo :
            Homo wajakensis (manusia dari Wajak) : Ditemukan di Wajak oleh Von Rietschoten, kemudian diselidiki oleh E. Dubois. Termasuk ras Australoid dan bernenek moyang homo soloensis. Dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal upacara penguburan
            Homo soloensis (manusia dari Solo) : Ditemukan oleh Ter Haar & Oppenoorth. Diselidiki oleh Von Koeningswald dan Weidenreich. Sudah bukan kera lagi, melainkan sudah manusia
            Homo Sapiens (manusia cerdas) : Berasal dari zaman Holosen, bentuk tubuhnya menyerupai manusia sekarang. Sudah menggunakan akal dan memiliki sifat yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupannya masih sederhana dan mengembara. Cirinya :
                Volume otaknya 1000-1200 cc
                Tinggi badan antara 130-210 cm
                Otot tengkuk mengalami penyusutan
                Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
                Muka tidak menonjol ke depan
                Berdiri & berjalan tegak
                Berdagu
        Jenis homo sapiens di dunia terdiri dari subspesies yang menurunkan berbagai manusia :
            Ras Mongoloid : Berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Menyebar ke Asia Timur (Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara)
            Ras Kaukasoid : Berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung mancung. Penyebarannya ke Eropa, India utara, Yahudi, Arab, Turki, Asia Barat lainnya
            Ras Negroid : Ciri berkulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebarannya ke Australia, Papua, dan ke Afrika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar