Sistem Periodik Unsur
Setelah para ahli
secara terus-menerus menemukan unsur-unsur baru, maka
jumlah unsur semakin
banyak dan hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam
mempelajarinya, jika
tidak ada cara yang praktis untuk mempelajarinya. Oleh
karena itu, para ahli
berusaha membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan
baik. Puncak dari usaha tersebut adalah terciptanya suatu tabel unsur yang
disebut sistem periodik unsur. Sistem periodik unsur ini mengandung banyak
sekali informasi tentang sifat-sifat unsur, sehingga sangat membantu dalam
mempelajari unsur-unsur yang kini berjumlah tidak kurang dari 118, yang
meliputi unsur alam dan unsur sintetis.
Perkembangan Sistem
Periodik Unsur
Upaya untuk
mengelompokkan unsur-unsur ke dalam kelompok-kelompok
tertentu sebenarnya
sudah dilakukan para ahli sejak dulu, tetapi pengelompokan masa itu masih
sederhana. Pengelompokan yang paling sederhana ialah membagi unsur ke dalam
kelompok logam dan nonlogam.
Seiring perkembangan
ilmu kimia, usaha pengelompokan unsur-unsur yang
semakin banyak
tersebut dilakukan oleh para ahli dengan berbagai dasar pengelompokan yang
berbeda-beda, tetapi tujuan akhirnya sama, yaitu mempermudah dalam mempelajari
sifat-sifat unsur. Dimulai pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner
mengelompokkan unsur-unsur yang sangat mirip sifatnya. Ternyata tiap kelompok
terdiri dari tiga unsur, sehingga kelompok itu disebut triad. Apabila
unsur-unsur dalam satu triad disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya,
ternyata massa atom maupun sifat-sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata
dari massa atom relatif maupun sifat-sifat unsur pertama dan ketiga.
Sistem triad ini
ternyata ada kelemahannya. Sistem ini kurang efisien karena
ternyata ada beberapa
unsur lain yang tidak termasuk dalam satu triad, tetapi mempunyai sifat-sifat
mirip dengan triad tersebut. Usaha selanjutnya dilakukan oleh seorang ahli
kimia asal Inggris bernama A. R. Newlands, yang pada tahun 1864 mengumumkan
penemuannya yang disebut hukum oktaf. Newlands menyusun unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur
ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan unsur ke-9), menunjukkan kemiripan sifat. Hukum
oktaf ini juga mempunyai kelemahan karena hanya berlaku untuk unsur-unsur
ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya,
Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be, Mg, dan Ca.
Berikut ini tabel yang
memuat sebagian dari daftar oktaf Newlands.
Kemudian pada tahun
1869, seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri
Ivanovich Mendeleev,
berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang
sudah dikenal ketika
itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi
periodik dari massa
atom relatifnya dan persamaan sifat. Artinya, jika unsur-unsur disusun menurut
kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara
periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat
dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu
lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut periode.
Sistem periodik Mendeleev ini mempunyai kelemahan dan juga keunggulan.
Kelemahan sistem ini adalah penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan
kenaikan massa atom relatifnya. Selain itu masih banyak unsur yang belum
dikenal. Sedangkan keunggulan sistem periodik Mendeleev adalah bahwa Mendeleev
berani mengosongkan beberapa tempat dengan keyakinan bahwa masih ada unsur yang
belum dikenal (James E. Brady, 1990).
Kurang lebih 45 tahun
berikutnya, tepatnya pada tahun 1914, Henry G. Moseley (1887 – 1915) menemukan
bahwa urutan unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom
unsur. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai
dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor
atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53). Jadi, sifat periodik lebih tepat
dikatakan sebagai fungsi nomor atom. Sistem periodik unsur modern disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik unsur modern
merupakan penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleev.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar