Paragraf Narasi merupakan
salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa
berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan
narasi runtut cerita.
Contoh Paragraf
Narasi:
Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi
ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.
Di Kota Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik
yang meruapan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan
menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu
tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. Daerah ini terkenal
sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya
sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung
motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah.
Ciri-Ciri Paragraf Narasi Secara Umum:
1.
Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
2.
Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
3.
Adanya sudut pandang penulis.
4.
Menggunakan urutan waktu dan tempat yang
berhubungan secara kausalitas.
5.
Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan
memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6.
Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
7.
Mempunyai alur atau plot.
Ciri-Ciri:
(1)
Berupa rangkaian kejadian atau peristiwa,
(2)
Latar yang berupa latar waktu dan tempat
terjadinya peristiwa,
(3)
Alasan atau latar belakang atau pelaku mengalami
peristiwa,
(4)
Ada pelaku atau tokoh yang mengalami peristiwa,
dan
(5)
Menekankan susunan kronologis
Sebuah Paragraf Narasi dapat Dibangun
dengan Unsur-Unsur berikut:
1. Tema
adalah pokok pembicaraan yang menjadi dasar penceritaan penulis
2. Alur
adalah jalan cerita, bagaimana cerita disusun sehingga peristiwa demi peristiwa
dapat terjalin dengan baik
3. Watak
atau karakter berhubungan dengan perangi si pelaku atau tokoh dalam suatu
narasi
4.
Suasana berhubungan dengan kesan yang
ditimbulkan sehingga pembaca dapat ikut membayangkan dan merasaka suasana yang dihadapi
pelaku
5.
Sudut pandang berhubungan dengan darimana
penulis memandang suatu peristiwa.
Pengertian Paragraf
Eksposisi:
Paragraf Eksposisi : Menjelaskan
atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan memberi informasi dan menambah
wawasan.
Paragraf Eksposisi merupakan
karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga
memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi.
Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau
pengalaman.
Paragraf Eksposisi adalah
paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi,
mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar
pembaca menerima atau mengikutinya.
Ciri-ciri Paragraf
Eksposisi, antara lain adalah:
·
Berusaha menjelaskan tentang sesuatu
·
Gaya tulisan bersifat informatif
·
Fakta dipakai sebagai alat konstribusi
·
Fakta dipakai sebagai alat konkritasi
Ciri-Ciri
Paragraf Eksposisi:
a) Memafarkan
definisi (pengertian).
b) Memafarkan
langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
Jenis-jenis Paragraf
eksposisi:
Contoh Paragraf
Eksposisi 1 (Klasifikasi)
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau
bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut
disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak sedang
mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat
bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat
desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
Contoh Paragraf
Eksposisi 2 (Ilustrasi)
Cengkeh, pohon yang tetap hijau. Sysygium aromatikum
(eugenia-carllophulinta), asli di kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum
terbuka ialah rempahnya yang penting. Disamping penggunaan terpenting sebagai
rempah-rempah, kuncup bunganya yang berbentuk paku.
Jika sudah dikeringkan, dipakai di Pulau Jawa sebagai
campuran tembakau, lebih-lebih sesudah tahun 1915 dengan pesatnya perusahaan
rokok kretek dikudus dan detempat-tempat selain itu. Lalu, kadang-kadang
sesudah digiling digunakan untuk mengharumkan kue, juga menghasilkan minyak uap
yang digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minyak wangi.
Contoh Paragraf
Eksposisi 3 (Perbandingan)
Dilapangan, saat ini para petambak justru tengah memberikan
benih udang vannamei. Meski harganya lebih murah dari undang windu.
Tetapi, undang vannamei punya keunggulan, yaitu tahan dari berbagai penyakit,
sedangkan udang windu sangat rentan dengan penyakit.
Contoh Paragraf
Eksposisi 4 (Pertentangan)
Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan
sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat
penelitian dan pengembangan permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga
menawarkan Risha alias Rumah Instan Sederhana sehat. Modelnya hampir sama,
gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya Pagi Pesan, Sore Huni. Bedanya, sistem
struktur dan konstruktur Risha memungkinkan rumah ini berbentuk panggung,
diperkuat pelat baja dibagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga
telah diuji di laboraturium sampai zonasi enam.
Contoh Paragraf
Eksposisi 5 (Laporan)
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta
belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya,
di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.
Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi,
itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan.
Kondisi seperti ini menunjukan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
Contoh Paragraf
Eksposisi 6 (Definisi)
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara
memasukkan Oksigen, Urni dan Ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui
darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,
baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah
penyakit.
Contoh Paragraf
Eksposisi
Parangtritis adalah nama Desa di Kecamatan Kretek, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Desa ini terdapat pantai Samudra Hindia yang
terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis
merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai
lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai
keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada Objek wisata lainnya yaitu selain
ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai,
gunung pasir tersebut biasa disebut Gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh
pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun
pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang
disebut Parang Wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung
belerang yang berasal dari pegunungan di lokasi tersebut. Air panas dari Parang
Wedang dialirkan ke Pantai Parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan
juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di
Parangtritis ada juga di ATV, karena kereta kuda & kuda yang dapat
disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Selain itu juga Parangtritis
sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.
Contoh Paragraf
Eksposisi
Paragraf 1 (a)
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan
Oksigen murni dan Ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone
therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuj
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
Paragraf 2 (b)
Pernahkah anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan
takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi
rasa takut tersebut. Pertama, persiapkan diri anda sebaik-baiknya bila
menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, Pelajari sebaik-baiknya bila
menghadapi situasi tersebut; ketiga, Pupuk dan Binalaj rasa percaya diri;
keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan anda; kelima,
Untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui
latihan atau belajar sungguh-sungguh.
Paragraf 3 (c)
Ejaan Bahasa Indonesia dengan huruf latin sudah beberapa
kali mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan bahasa dan
Masyarakat pemakainya. Mula-mula ejaan Van Ophuisen, yaitu ejaan resmi untuk
bahsa Melayu dengan huruf latin, yang disusun oleh Prof. Ch. Van Ophuisen atas
perintah pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu. Selanjutnya pada tahun 1947
berlaku ejaan Suwandi karena yang menandatangani peresmian penggunaan ejaan itu
seorang Menteri bernama Mr.Suwandi. Ejaan bahasa Indonesia yang berlaku
sekarang adalah ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang berlaku sejak tahun 1972.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar