a. Sebab-sebabnya
Kebangkitan nasionalisme Flipina termasuk yang tumbuh lebih awal di
bandingkan dengan kebangkitan nasionalis negara-negara asia tenggara
lainnya. Hai itu dilatar belakangi oleh system pemerintahan kolonial yang
melaksanakan dua model kekuasaan, sebagai berikut :
1.
Pemerintah
sipil dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada
Raja Spanyol.
2.
Pemerintahan
agama dipimpin oleh Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma.
Peran pemerintahan agama sangat membantu rakyat Filipina dalam menumbuhkan
kesadaran sebagai bangsa karena system pemerintahan itu berfungsi untuk
mendidik rakyat sebagai missionaries dalam penyebaran agama Katolik di
Filipina.
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme di
Filipina antara lain :
1. Imperialisme Spanyol yang bertindak
kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap
tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai
pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.
2. Lahir kaum inteletual atau golongan
terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama katolik Roma, akan
membawa Bangsa Filipina ke cara-carahidup Eropa, sehingga menggantikan cara
hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan
negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara Barat.
Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka dijajah.
Mereka ingin merbeka.
3. Penguasa gereja yang mengekang kehidupan
bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara, sehingga para
petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat
menderita.
4. Pengruh paham-paham baru seperti
demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudah hubungan
Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan
liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak
orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke
Filipina.
5. Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika
Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang
Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa
Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat
dikalahkan.
b. Gerakan Nasionalisme Filipina
Gerakan Nasionalisme
Filipina sebagai berikut:
1.
Companerismo
Companerismo
artinya persahabatan, merupakan gerakan nasional yang pertama di Filipina yang
lahir pada tahun 1880, tujuannya adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis.
2.
Liga
Flipina
Liga
Filipina didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982. tujuannya
mempersatukan Filipina untuk menentang penjajah Spanyol. Ia merupakan pelopor
kemerdekaan dan perlawanan nasional Filipina. Ia seorang dokter, ahli sastra,
dan telah mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis buku
yang terkenal dan menggemparkan pemerintah kolonial Spanyol di Filipina.
Judul bukunya adalah Noli
metangere, yang artinya jangan menyinggung saya. Isi buku itu
mengkritik pedas penguasa greja dan pemerintah kolonial. Ia ditangkap dan
diasingkan. Para pemimpin gerakan kemerdekaan, Jose Rizal diasingkan,
menganggap bahwa dengan jalan damai sulit untuk memperoleh kemerdekaan. Untuk
itu mereka melaksanakan jalan pemberontakan bersenjata.
Pada tahun 1893 Andres Banifacio mendirikan katipunan,
yaitu gerakan nasionalis untu kelawan penjajah Spanyol.
Pergerakan kebangsaan di Filipina meletus
dalam bentuk pemberontakan
katipunan terhadap kekuasaan Spanyol sejak
tahun 1896 yang dipinpin oleh Jose Rizal, namun pemberontakan itu
gagal. Andres Banifacio kemudian memimpin gerakan rahasia, yaitu Liga Filipina.
Mengakibatkan Jose Rizal ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal
30 Desember 1896. Kematian Jose Rizal menimbulkan kemarahan rakyat Filipina
untuk mengusir Spanyol.
Ini terbukti sejak tahun 1896 pemberontakan rakyat Katipunan melawan
penjajah Spanyol, dilanjutkan oleh Euriho Aqwnaldo yang terus berkobar.
Pemerintah Spanyol tidak berhasil menindasnya. Pemberontakan semakin besar,
akhirnya Spanyol mengadakan perjanjian Filipina, yaitu Perjanjian
Biacna Bato(1897), dengan Aqwnaldo, yang berisi: Spanyol berjanji akan
mengadakan perbaikan pemerintahan dalam 3 tahun. Tetapi Aqwnaldo dan
kawan-kawan harus meninggalakn Filipina (yaitu ke Hongkong) ternyata setelah ia
meningalkan Filipina maka perjuangan melawan penjajah berhenti.
Bahkan pada saat perebutan daerah koloni di sekitar Laut Karibia antara
Amerika dan Spanyol tahun 1898. Spanyol memusatkan perhatin terhadap perang
itu.
Melihat keadaan ini Euriho Aqwnaldo kembali ke Filipina. Euriho Aqwnaldo
kembali untuk memproklamasikan Filipina sebagai negara yang yang merdeka pada
tanggal 12 Juni 1898.
Bersama Amerika ia melawan Spanyol. kemudian ia menggempur tentara kolonial
Spanyol. Spanyol mundur maka Filipina jatuh. Tinggal manila yang belum jatuh.
Pada tanggal 13 Agustus 1898 Manila jatuh. Kemudian sementara itu, Amerika
yang memperoleh kemenangan atas Spanyol dalam perang di Laut Karibia. Dalam
perjanjian perdamaian Paris tanggal 10 Desember 1898 Spanyol menyerahkan
Filipina kepada Amerika, dengan menerima uang sebanyak $20.000.000,00.
Penjajah Spanyol pergi dari Filipina. Filipina lepas dari penjajah Spanyol,
tetapi jatuh lagi ke tangan Amerika, yang lebih kuat dan besar. Untuk itu,
Amerika tidak mengakui kemerdekaan Filipina yang telah diproklamasikan pada
tanggal 12 juni 1898, bahkan sebaiknya, daerah itu dijadikan sebagai daerah
jajahan Amerika sejak tahun 1898. Tetapi Euriho Aqwnaldo, dan tetap memegang
teguh kemerdekaan Filipina.
Pada tahun 1898 itu juga UUD terbentuk, dan Euriho Aqwnaldo menjadi
presiden. Perjuangan melawan Amerika dimulai. Dua tahun lamanya ia melawan
Amerika, namun belum berhasil. Pada tahun 1901 Amerika dengan tipu muslihatnya
berhasil menangkap Euriho Aqwnaldo. Tetapi gerilyawan- gerilyawan lainya
meneruskan perjuangan sampai tahun 1902.
c. Masa Kekuasaan Amerika di
Philipina
Penguasaa Filipina oleh Anerika mendapat kecaman dari bangsa Eropa karena
ditangkap telah melanggar Doktrin Monroe, yang isinya
mengatakan bahwa Amerika anti Kolonialisme dan Imperalisme. Amerika dianggap
sebagai ancaman baru bagi bangsa Eropa atas kekuasaannya di Asia. Untuk
meredakan kecaman tersebut, Amerika menyatakan Filipina semata-mata untuk
menjalankan eksperimen imperialisme. Artinya Filipina akan dijadikan model
negara dengan sistem kekuasaan liberal seperti Amerika di wilayah Asia.
Pada tahun 1919 delegasi Filipina di bawah Manuel Quezon pergi
ke Amerika untuk menuntut kemerdekaan penuh atas Filipina. Amerika menjawab
dengan mengirimkan The Wood Forbes Mission tahun 1922, yang
isinya menyatakan bahwa Filipina belum mampu untuk merdeka. Bangsa Filipina
menolak ucapan Wood Forbes. Senat Filipina meletakan jabatannya,
dan menuntut kemerdekaan penuh.
Masa kekuasaan Amerika di Filipina berlangsung dari tahun 1898 sampai tahun
1946. masa kekuasaan itu terbagi atas 3 periode seperti di bawah ini.
1) Periode Tahun 1898-1942.
Amerika melakukan pembinaan terhadap system kekuasaan yang akan diterapkan
di Filipina melalui perjanjian damai dengan para tokoh nasionalis pada tahun
1907. Isinya, antara lain menjamin kemerdekaan Philipina untuk 50 tahun yang
akan datang.
2) Periode Tahun 1942-1945.
Amerika mengalami kekalahan di Pasifik yang mengakibatkan Filipina dikuasai
oleh Jepang. Pada tanggal 2 Januari 1942 Manila, ibu kota Filipina, jatuh ke
tangan Jepang. Jendral Deuglas Mac Arthur meninggalkan
Filipina untuk menyusun pasukan sekutu di Australia. Pada tanggal 6 Mei 1942
seluruh Filipina jatuh ke tangan Jepang.
Kekalahan Jepang untuk pertama kalinya adalah dalam pertempuran di laut
Karang, yang merupakan titik balik bagi kemenangan Jepang. Sejak itu Jepang
menggunakan bangsa Filipina sebagai teman di bawah Presiden Laurel untuk
menghadapi sekutu. Tetapi dengan mendaratnya Sekutu di Filipina, dan kemudian
kalahnya Jepang terhadap Sekutu maka Republik Filipina bikin Jepang lenyap
kembali (22 Oktober 1945).
Setelah Perang Dunia II selesai, Amerika Serikat menepati janjinya untuk
memberi kemerdekaan kepada Filipina.
Pesawat terbang jepang berhasil menenggelamkan kapal perangPrice of
wales dan Repulse di Laut Natuna tahun 1942,
menyebabkan tentara Sekutu merosot. Tak lama kemudian Amerika Serikat membuat
pesawat terbang B29 untuk menggempur Jepang dengan menjatuhkan bom atom diHiroshima dan Nagasaki.
Maka berakhirlah Perang Dunia II, lebih cepat dari yang diperkirakan.
3) Periode tahun 1945-1946.
Jepang mengalami kekalahan dari sekutu, berarti kekuasaan Amerika masuk
kembali di Filipina.
d. Kemerdekaan Filipina
Baru pada tanggal 4 Juli 1946 Amerika menepati janjinya memberi kemerdekaan
Filipina dengan Manuel Quezon sebagai presiden yang pertama.
Tetapi di awal kemerdekaan tersebut, bangsa Filipina hanya diberikan
kemerdekaan dalam bidang sosial politik saja sebagai wujud pengruh Amerika,
sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai oleh Amerika. Begitu juga dengan
masalah militer, Amerika masih menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer
(Clark dan Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik
setelah usainya perang dunia II. Tokoh-tokoh pergerakan nasional Filipina yang
popular menjelang kemerdekaan Filipina adalah: Manuel Quezson, Manuel Roxas,
dan Romula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar